Prinsip pembuatan susu bubuk adalah mengurangi kadar air yang
terdapat dalam susu sampai batas tertentu dengan tujuan agar daya simpan
susu ini menjadi lebih lama. Pengurangan kadar air berarti pula
penurunan aktivitas air dalam susu. Dengan menurunnya nilai Aw (water
activity) maka pertumbuhan organisme dapat terhambat.
Standarisasi
Standarisasi adalah salah satu tahap pengolahan susu segar yang
bertujuan untuk mendapatkan bahan baku yang baik dan siap diproses. Hal
ini dilakukan agar komposisi susu seperti lemak, protein, dan gula
sesuai formulasi dan menjaga keseragaman produk.
Pasteurisasi dan Separasi
Pasterurisasi adalah proses untuk membunuh bakteri patogen dalam susu
dengan cara pemanasan, sedangkan separasi dalam hal ini bertujuan untuk
memisahkan cream dan skim susu serta kotoran yang terkandung dalam susu.
Pengentalan (Evaporasi)
Proses evaporasi bertujuan untuk meningkatkan persentase total solid
susu dengan cara menguapkan sebagian kandungan air dalam susu. Penguapan
ini dimungkinkan dengan menggunakan steam suhu tinggi.
Pencampuran
Pada proses pencampuran semua bahan baku dan bahan tambahan dicampur
menjadi menjadi satu dalam sebuah tanki pencampuran. Susu yang telah
dievaporasi dialirkan dari tanki penyimpanan susu evaporasi ke tanki
pencampur. Sebelum di alirkan, susu evaporasi dipanaskan pada alat plate
heat exchager hingga mencapai suhu 55-60°C.
Homogenisasi
Proses dari homogenisasi menurunkan atau memperkecil ukuran globula
lemak menjadi sekitar 2 mikron atau kurang dan meningkatkan area
permukaan globula lemak sekitar 6 kali sehingga sistem emulsi lemak susu
menjadi stabil.
Pengeringan
Proses pengeringan merupakan inti dari keseluruhan proses pembuatan susu
bubuk, dimana pada proses ini terjadi perubahan bentuk susu dari bentuk
cair ke bubuk. Konsentrat susu yang di umpankan ke spray dryer di
semprotkan melalui lubang nozzle. Proses terjadinya susu bubuk melalui
pengeringan secara semprot ini dilakukan dengan tahap. Tahap pertama
adalah penyebaran konsentrat dalam bentuk tetesan-tetesan halus dengan
menggunakan nozzle. Tahap kedua adalah dengan menguapkan kandungan air
dari partikel yang terbentuk dengan mengalirkan udara panas yang kering.
Pengemasan (filling)
Setelah proses pengeringan, selanjutnya susu bubuk slap untuk dikemas (filling).
Pengujian kualitas susu
Pengujian kualitas susu segar sangat penting dilakukan, hal ini untuk
menjaga agar produk susu bubuk yang dihasilkan tetap terjaga baik dan
berada pada spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Beberapa uji
yang dapat dilakukan untuk mengetahui kualitas susu
1. Uji organoleptik
2. Uji alkohol
3. Berat jenis
4. Uji pH
5. Uji Resazurin
6. Kadar lemak
7. Uji keasaman
8. Uji temperatur dan titik beku susu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar